Gua ini tidak jauh dari pantai Prigi. Disini pada
saat memasuki Gua, pengunjung akan disambut Susana danudara pengunungan khas
aroma hutan jati. Saat melewati mulut gua, kita langsung disambut
ruang gua pertama yang sangat luas bagaikan aula. Langit - langit gua setinggi
kurang lebih 20-50 meter, lebar gua sekitar 50 m. Mulai dinding gua dipenuhi
dengan panorama dan beraneka macam bentuk. Para pengunjung juga dimanjakan
dengan panorama stalagtit menggantung maupun stalagmit yang mencuat disana sini.
Karena dinamakan Guo Lowo karena memang didalam Gua tersebut terdapat
kalilawar, disini pengunjung akan menyaksikan kalilawar yang hilir – mudik
didalam Gua.
Berdasarkan survei ahli gua Mr. Gilbert Manthovani dan Dr.
Robert K Kho tahun 1984 dinyatakan bahwaGuo Lowo gua alam terbesar di Asia
Tenggara bahkan di Asia dengan panjang gua 800 Meter dengan rata - rata ruang
luas terdapat 9 (sembilan) ruang utama dan beberapa ruang kecil.
KISAH
PENEMUAN GUO LOWO
GUO LOWO SEKARANG SEBAGAI OBYEK WISATA YANG MENARIK
Mengagumi keindahan Guo Lowo yang dengan warna warni stalagtit dan stalagmit, di suasana alam lingkungan gua yang sejuk dan asri itu, sebenarnya Pemerintah Kabupaten Trenggalek tahun 1984 sudah ada upaya untuk mempromosikannya sebagai obyek wisata.
Gua yang besar dan panjangnya kurang lebih 800 M ini telah dilengkapi sarana penerangan listrik dan jalan buatan sehingga mudah untuk mengamati macam bentuk artistik alami dari stalagtit dan stalagmit. Suasana sejuk dan segar karena air bersih yang gemercik mengalir di bawa gua membuat suasana yang nyaman.
Seorang bernama
Lomedjo masuk hutan mencari tempat untuk melaksanakan semedi. Dan diketemukan
gua kecil yang dianggap cocok untuk bertapa yakni sebuah gua dekat dengan
kedung yang berwarna kebiru-biruan. Yang pada akhirnya gua tersebut dinamakan
Kedung Biru. Letak Kedung kurang lebih 600 meter timur laut Guo lowo Petilasan
ini ternyata sampai saat ini masih digunakan orang - orang untuk bertapa. Hal
ini melihat bekas - bekas peralatan tertinggal di gua Kedung Biru.
Dari hasil upaya puasa, semedi dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini, akhirnya mendapatkan hasil. Mbah Lomedjo mendapat mimpi bahwa sekitar tempat dia bertapa ada sebuah gua besar te bersembunyi hewan - hewan buruan dengan aman.
Suatu ketika, diketemukan mulut gua yang besar, gelap dipenuhi kelelawar dengan bau yang menyengak hidung. Tanpa disadari mereka selalu menyebut gua dengan;Guo Lowo( Bahasa Jawa Kelelawar adalah Lowo). Hingga sekarang gua tersebut bernama Guo Lowo, pertapaan Kedung terletak 600M timur Gua Lowo
Dari hasil upaya puasa, semedi dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini, akhirnya mendapatkan hasil. Mbah Lomedjo mendapat mimpi bahwa sekitar tempat dia bertapa ada sebuah gua besar te bersembunyi hewan - hewan buruan dengan aman.
Suatu ketika, diketemukan mulut gua yang besar, gelap dipenuhi kelelawar dengan bau yang menyengak hidung. Tanpa disadari mereka selalu menyebut gua dengan;Guo Lowo( Bahasa Jawa Kelelawar adalah Lowo). Hingga sekarang gua tersebut bernama Guo Lowo, pertapaan Kedung terletak 600M timur Gua Lowo
GUO LOWO SEKARANG SEBAGAI OBYEK WISATA YANG MENARIK
Mengagumi keindahan Guo Lowo yang dengan warna warni stalagtit dan stalagmit, di suasana alam lingkungan gua yang sejuk dan asri itu, sebenarnya Pemerintah Kabupaten Trenggalek tahun 1984 sudah ada upaya untuk mempromosikannya sebagai obyek wisata.
Gua yang besar dan panjangnya kurang lebih 800 M ini telah dilengkapi sarana penerangan listrik dan jalan buatan sehingga mudah untuk mengamati macam bentuk artistik alami dari stalagtit dan stalagmit. Suasana sejuk dan segar karena air bersih yang gemercik mengalir di bawa gua membuat suasana yang nyaman.
Di
luar gua telah dibangun, dilengkapi arena mainan anak - anak. Pada hari libur
seringkali juga ada hiburan musik yang diatraksikan dipanggung gembira. Ada
Angkutan umum dari kota Trenggalek ke Durenan kemudian ke Guo Lowo.
Sumber: Dept.Pariwisata Kab. Trenggalek
0 komentar:
Posting Komentar